TERASJATENG.ID, Semarang – Kerinduan para sastrawan Kota Semarang yang terpendam gegara pagebluk pandemi Covid -19, akhirnya terlunaskan dalam gelaran acara halal bi halal yang digelar Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM), di Warung Swike Seng Tuwa, Jalan Patimura, Kebon Agung, Semarang (01/06/2021). Halal bihalal dan silaturahim berlangsung dengan meriah dan gayeng.
Ketua Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM) mengatakan sebenarnya di antara rasa was-was dan khawatir BeSTM mengadakan acara halal bi halal ini. “Tetapi rasa rindu yang sudah sekira setahun lebih tidak jumpa para sahabat dalam ajang aktivitas sastra di Semarang, kami dari BeSTM bertekad menggelar hajat halal bihalal dan silaturahim ini. Yang terpenting kita tetap mengikuti protokol kesehatan, ” ujar Sulis Bambang menyambut tamunya.
Nampak hadir dalam ajang halal bihalal dan silaturahim itu para sastrawan dan seniman Kota Semarang antara lain; Edi Prayitno Ige, Teha Edy Djohar, Didiek WS, Didit Jeepee, Maulid Ndalu, Imam Subagyo, Slamet Unggul, Artvelo Sugiarto, Lukni Maulana, Es Cao, Yanti S Sastro Prayitno , Wati Dirsan, Darmanto, Agus Budi Santoso dan Suwito. Istimewanya gelaran acara itu dihadiri juga penyair Kelana Siwi dan istri dari Kendal.
Gelaran acara yang dipandu Yanti S Sastro Prayitno diisi dengan pembacaan puisi dan penampilan musik Ariel dan Husein dari Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Semarang. Tampil membuka acara pembacaan puisi Kiki dari Komunitas Sahabat Difabel yang membacakan puisi berjudul: “Ibu“ karya Sulis Bambang.
Edi Prayitno Ige yang didhapuk untuk membabar kehidupan sastra di kota lumpia mengatakan, sementara ini geliat jagad sastra di Semarang seperti ada level-levelan. “Saya berharap ke depan tidak ada lagi. Bahkan bila perlu diadakan semacam arisan sastra yang seperti yang diusulkan Lukni Maulana. Secara bergantian tiap komunitas sastra menjadi tuan rumah penyelenggara mengundang komunitas sastra yang ada,” ujar Edi Prayitno.
Kemudian tampil membacakan puisi Kelana Siwi, Didit Jeepe, Cinta Logika, Suri, dan Slamet Unggul. Sedangkan Darmanto yang dijuluki “Mbah Google” mengusung dua nomor musikalisasi puisi.
Gelaran halal bihal, ramah tamah para sastrawan dan unjuk karya berjalan dengan meriah dan penuh keakraban. (Christian Heru)