Opini  

Model-Model Pembelajaran Inovatif dalam Belajar dari Rumah

Siswa Sekolah Dasar (SDN) di Kabupaten Lebak, belajar di rumah guru setelah pembelajaran sistem daring secara online tidak efektif. Foto: Tempo.co

Oleh: Bangun Pracoyo

Sudah hampir dua tahun Indonesia dan  dunia dilanda pandemi Covid-19. Selama itu pula dunia pendidikan mengalami perubahan pola pembelajaran. Pembelajaran tidak bisa lagi dengan tatap muka normal seperti sebelum pandemi. Pembelajaran hanya bisa dilakukan dengan jarak jauh.

Menggunakan perangkat teknologi, informasi,dan komuikasi  yang terhubung internet  guru mengajar dari sekolah atau dari rumah sedangkan siswa belajar dari rumah. Hasil survei yang diselenggarakan oleh UNICEF pada 18-29 Mei 2020 dan 5-8 Juni 2020 menyebutkan bahwa sebanyak 66 persen dari 60 juta peserta didik di Indonesia mengaku tidak nyaman belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.

Sebagian besar responden yang merupakan peserta didik menyatakan merasa kurang memperoleh bimbingan oleh guru selama selama Belajar dari Rumah. Situasi krisis yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19, menuntut semua pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan secara cepat dalam menyediakan alternatif pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh. Beban paling berat mungkin dirasakan oleh para pendidik yang dituntut untuk memastikan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Keadaan tersebut juga disadari oleh kepala sekolah (Aris Budiman, S.Pd.,M.Pd) dan para guru SMP Negeri 3 Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah. Keaktifan siswa terus mengalami penurunan dalam proses belajar mengajar secara daring. Guru sudah menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran agar siswa aktif belajar dari rumah. Penggunaan wahatsApp grup, google classroom, google form, google meet, zoom meeting, video pembelajaran, dan youtube sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan Bapak/Ibu guru. Itu semua belum cukup untuk meningkatkan prosentase kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar secara daring.

Keaktifan siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat penting dalam peningkatan mutu pembelajaran. Siswa yang aktif saat Belajar dari Rumah (BDR)  memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itulah Kepala SMP Negeri 3 Bukateja dengan mendapat dukungan penuh dari komite sekolah dan Bapak/Ibu guru mengadakan In House Training (IHT) “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Inovasi Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Akun belajar.id”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua moda yaitu in service dan on service. Pelaksanaan in service pada hari Jumat, Sabtu, dan Senin, 8,9 dan 11 Oktober 2021 di aula SMP Negeri 3 Bukateja. Pada Hari Selasa dan Rabu, 12 -13 Oktober 2021 pelaksanaan on service.

Seperti yang kita ketahui bersama, terdapat potensi kejenuhan anak dengan pola dan beban belajar dari rumah. Hal ini mungkin disebabkan karena guru-guru masih sekedar memindahkan pembelajaran konvensional di kelas ke dalam pembelajaran dalam jaringan tanpa melakukan inovasi-inovasi. Oleh karena itu, IHT tentang model-model pembelajaran inovatif ini dapat dimanfaatkan sebagai variasi ragam praktik baik yang dapat diterapkan. Penerapan modelmodel pembelajaran inovatif menawarkan beragam variasi aktivitas sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran masing-masing, sehingga hal ini diharapkan dapat mengatasi kejenuhan peserta didik. Selain itu, model-model pembelajaran inovatif menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga pembelajaran yang diterapkan melatih peserta didik untuk mandiri memanfaatkan berbagai fasilitas untuk mengakses media dan sumber belajar.

Inhouse Training para guru SMPN 3 Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah. Foto: Istimewa

Ada enam model pembelajaran inovatif yang dibahas secara tuntas dalam IHT yaitu:

    1. Model Discovery-Inquiry merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah, sehingga peserta didik harus melakukan eksplorasi berbagai informasi agar dapat menentukan konsep mentalnya sendiri dengan mengikuti petunjuk pendidik berupa pertanyaan yang mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran.
    2. Model Flipped Classroom adalah pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran, tetapi pada model pembelajaran ini materi diberikan sebelum proses pembelajaran sehingga ketika proses kegiatan pembelajaran, peserta didik fokus untuk mendiskusikan materi atau masalah yang belum dipahami terkait materi yang telah dipelajari peserta didik dan atau mengerjakan tugas.
    3. Model Project Based Learning adalah model pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik melalui konsep yang dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
    4. Model Blended Learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi.
    5. Model Berbasis Game adalah pembelajaran yang menggunakan permaianan atau game digital untuk tujuan pembelajaran. Model ini diterapkan oleh pendidik ketika ingin membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama dalam pembelajaran yang menyenangkan.
    6. Model Self Organized Learning Environments/SOLE adalah pembelajaran yang menitikberatkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimiliki oleh peserta didik.

Semua peserta aktif dan antusias mengikuti In House Training karena materi ini sangat dibutuhkan guru-guru dalam pembelajaran jarak jauh. Tanya jawab mengalir dalam suasana akrab penuh canda tawa. Masing-masing guru harus memahami betul maksud, tujuan, dan sintak dari model-model pembelajaran inovatif di atas. Walaupun pelaksanaan in service dalam suasana yang cair penuh canda akan tetapi tetap fokus saat mendalami masing-masing model.

Hal itu terjadi karena pada awal IHT sudah disampaikan bahwa guru wajib menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan salah satu model inovatif yang disampaiakan. Pada saat on service para guru sudah siap dengan RPP terbaiknya yang menggunakan model inovatif. RPP terbaik guru diunggah dengan akun belajar.id  yang sudah dimiliki pada e mail bangunpracoyo11@dinas,belajar.id  untuk dibahas bersama. RPP diperbaiki dan siap digunakan untuk pembelajaran daring yang inovatif minggu depan.****

*Bangun Pracoyo, M.Pd, Pengawas Sekolah Dindikbud Kabupaten  Purbalingga, Jawa Tengah; Asesor Program Sekolah Penggerak Kemdikbudristek RI