Oleh : Christian Heru Cahyo Saputro *)
Kali ini artis Semarang Sketchwalk yang ketiban sampur pameran “Arisan Exhibition The Series” adalah Budi Sudarwanto. Pesketsa cum pendidik penyandang gelar doktor ini kesehariannya mengajar di Fakultas Arsitektur Universitas Diponegoro Semarang.
Dalam pameran yang digelar di TAN Artspace, Jalan Papandayan 11, Semarang, dari 19 September – Oktober 2021 ini Budi Sudarwanto menaja 16 karya sketsanya yang bertitimangsa 2019 -2021. Sedangkan pameran tunggalnya kali ini Budi Sudarwanto mengusung tajuk : “Sketsa Arsitektural” dua dunia yang lekat dalam kesehariannya.
Menyaksikan pameran “Sketsa Arsitektural” Budi Sudarwanto serasa kita melakukan perjalan dari suatu tempat ke tempat lain dari satu kota ke kota lain untuk menikmati landskap arsitektural yang mengesankan.
Coba simak beberapa lukisan sketsa yang disajikan Budi Sudarwanto dalam pameran ini; Bank BPD, Jawa Barat (2019), Benteng Vastenberg, Solo (2019), Rumah Ijo, Lasem (2020), Suwatu Resto, Prambanan (2021), Tandhok Artspace (2020), Villa Isola, Bandung (2020), Candi Mendut ( 2021), Candi Prambanan (2021), Gerbang Lama, Sasoso Budoyo, Jogjakarta (2021), Sasoso Budoyo, Jogjakarta (2021),Jalan Perkutut Kota Lama , Semarang (2021), Lawang Sewu(2021), Candi Bentar Sasono Budoyo (2021) dan Kopi Klotok Pakem, Jogjakarta (2021).
Budi Sudarwanto sadar betul kekuatan dasar yang dimilikinya adalah sketsa arsitektural, karena kesehariannya yang bergelut menjadi pengajar bidang arsitek. Tetapi karya Budi Sudarwanto punya kekuatan “linuwih”sebagai karya-karya arsitektural . Budi berhasil menghadirkan karya sketsa yang impresif dan memesona dengan goresan-goresan warna indah yang menjadi karakter karya sketsanya. Tak lagi sekadar karya sketsa arsitektural yang didominasi garis-garis. Tak terkesan kaku, tetapi menjadi lebih menggoda untuk dinikmatinya.
Sebelum pembukaan pameran Budi Sudarwanto menyampaikan konsep pamerannya. Budi membeberkan sketsa arsitektural yang diusungnya adalah sketsa bentuk arsitektur. “Arsitektur sebagai wadah manusia beraktifitas. Berbagai bentuk tersebut merupakan ekspresi aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup,” ujar Budi Sudarwanto.
Lebih lanjut, dipaparkannya, bentuk sangat dipengaruhi oleh teknologi yang dikreasikan oleh manusia itu sendiri. “Pameran ini menggambarkan berbagai bentuk atas kreasi cipta dalam memenuhi kebutuhan hidup terutama wadah berkegiatan,” terang Budi.
Pengamat dan penulis Senirupa Aryo Sunaryo mengatakan, banyak perkembangan yang terjadi dalam karya-karya sketsa Budi Sudarwanto. Setidaknya, karya-karyanya sudah punya karakter menjadi karya yang impresif dengan pilihan coretan-coretan warna pengganti garis yang biasanya mendominasi karya sketsa arsitektural. Demikian juga dengan pilihan objeknya. Harapannya, ke depan , ke depan tentunya, bisa terus menghadirkan karya-karya yang bisa makin mewarnai duni seni rupa Semarang.
*) penonton pameran yang suka menulis seni budaya bermukim di Banyumanik, Semarang.