TERASJATENG.ID, Semarang – Pesketsa Zamrud Setya Negara asal Jakarta menaja 18 karya sketsa pilihan dalam pameran tunggal SketZamrud bertajuk: “Oret-oret Sketsa Kini” di Tan Artsapce, Jl. Papandayan No.11, Semarang.
Helat pameran perdana Zamrud Setya Negara yang dipandegani Semarang Sketchwalk dibuka Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi ini berlangsung dari tanggal 9 – 21 Januari 2022.
Nampak hadir dalam hajat pembukaan pameran ini antara lain; Kepala Museum Basuki Abdullah Maeva Salmah, Kepala Musium Sumpah Pemuda Titik Umi Kurniati, perupa Yogyakarta Nanang Wijaya dan Klowor Waldiyono, perupa Semarang dan tamu undangan lainnya.
Ketua Semarang Sketchwalk (SSW), Ratna Sawitri menyambut baik dan mengapresiasi pameran Tunggal bertajuk SketZamrud: “Oret-oret Sketsa Kini” yang ditaja peseketsa Zamrud Setya Negara dari Jakarta.
“Ini merupakan bagian dari program Arisan Exhibition The Series yang digelar SSW yang ke – 15. Dalam gelaran program Arisan Exhibition The Series ini SSW memang memberi kesempatan kepada perupa tamu, sebelumnya perupa Nanang Wijaya dan Klowor Waldiyono dalam event ini. Semoga pameran ini menjadi contoh bagi kawan-kawan di Semarang, ” ujar Ratna Sawitri
Pemilik Tan Artspace, Dony Hendro Wibowo dari Tan Artspace mengatakan, Tan Artspace sebagai salah satu Creative Hub di Semarang sangat senang ada perupa dari daerah lain mau berpameran di sini. “Kami sangat senang pesketsa Zamrud Setya Negara dari Jakarta mau berpameran di Tan Arrtspace dengan SketZamrud – nya menambah semangat untuk yang sudah berjalan selama ini, ” ujar Dony.
Harapan kami, lanjut Dony, semakin banyak perupa dari luar Kota Semarang yang berpameran di Tan Artspace akan memantik semangat para pelaku dan penggiat seni yang lain termotivasi dan untuk berpameran. “Bagi kami juga yang terlibat dalam visual art akan terus belajar agar lebih baik dalam penyajian dan penataan pamerannya,” pungkas Dony.
Sementara itu, Zamrud Setya Negara, mengatakan, saya melanjutkan ujaran mas Dony yang mengatakan Tan Artspace dengan kekurangan dan keterbatasannya, tetapi sore ini jadi tidak terbatas. “Saya sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan pameran ini bisa berlangsung dengan baik juga kepada para tamu undangan yang hadir sore ini, ” ujar Zamrud sukacita.
Sinoeng Noegroho Rachmadi, selaku Kadis Porapar Jawa Tengah, mengatakan, sangat mengapresiasi kehadiran Zamrud Setya Negara menggelar pameran Tan Artspace, Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Sinoeng corat Coret tidak hanya bernilai seni saja. Tetapi corat-coret mengembalikan fitrah kita sebagai manusia. “Mari berkolaborasi membangun bersama. Tak kita tak bisa sendiri-sendiri.Tetapi jawilan untuk kemajuan bersama,” pungkas Sinoeng dilanjutkan dengan penandatangan kanvas prasasti peresmian pameran tunggak SketZamrud.
Sebelum foto bersama dan tour karya, peseketsa Zamzud Setya Negara menyerahkan cinderamata karya sketsanya bertajuk : “Tugu Lawet Kebumen” kepada Kadis Kepemudaan , Olah Raga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng. Kemudian diikuti Ketua SSW Ratna Sawitri yang juga menyerahkan sketsa sosok Sinoeng karya S.Hartono.
Diskusi Gayeng SketZamrud
Usai Isoma digelar artis talk yang dimoderatori Ratna Sawiti menghadirkan nara sumber Zamrud Setya Negara, Adin Mbuh dan Rudi Murdock. Gelaran diskusi lesehan berlangsung gayeng membahas dunia kreativitas dan juga proses kreatif Zamrud Setya Negara dalam melakoni pilihannya menjadi peseketsa selain fitrah keseharian sebagai ASN.
Zamrud mengatakan, memilih Kota Semarang menjadi kota pilihan untuk menggelar Pameran Tunggal perdana SketZamrud bukanlah hal yang tanpa sengaja dan datang serta-merta. Menurut Zamrud, sebagai kreator komunitas sketsa “KamiSketsa GalNas” mempunyai beberapa catatan dan alasan kuat yang melatarbelakangi dan untuk memantapkan menggelar pameran ini di Kota Semarang.
Diantaranya, lanjut Zamrud, betapa energi dan gerak para pelaku atau penggiat sketsa yang berpadu dengan lingkungan sekitaran, artspace, dan berbagai elemen terbentuk menjadi kesatuan harmonis yang serempak saling bersinergi dalam proses berkesenian.Tentunya hal tersebut menjadi layar tersendiri pada peta seni rupa di Indonesia dan patut menjadi referensi bagi kota-kota lainnya. Menyinggung tentang hal tersebut maka kita tidak boleh luput dengan Semarang. Selanjutnya, yang tak kalah pentingnya memilih Semarang dengan Tandhok Artspace dan Semarang Sketchwalk sebagai lokus dan host-nya adalah menarasikan kedekatan emosional.
”Semarang tempat saya kembali. Kota Semarang mempunyai catatan penting dalam perjalanan hidup keluarga saya. Bapak saya pernah berjuang dan kembali bangkit dari keterpurukan di Kota Semarang,” terang Zamrud membeberkan alasannya memilih Kota Semarang tempat pameran tunggalnya yang perdana. (Christian Heru)