Wangkung Penampung Tiyang Sepuh Pinggir Jalan

Berdiri di atas tanah seluas 3.500 m² di Jalan Dr. Rajiman No. 620 Pajang Surakarta, gedung Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta terlihat bersih dan nyaman. Penampungan para lanjut usia (lansia) biasa disebut panti jompo menempati ruang bangunan deret cukup layak ditinggali penghuninya.

Setidaknya 32 kamar dalam bangunan berjajar dihuni lebih 80 lansia tampak lengang. Kalau pun ada di antara lansia yang bercakap di depan kamar hanya terdengar lirih. Keberadaannya sejak zaman Keraton Kasunanan Hadiningrat berjaya di era Paku Buwono X. Hingga saat ini tempat melanjutkan masa ‘sepuh’ kaum lansia itu dikelola pemerintah kota Solo. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana dicukupi oleh Dinas Sosial, termasuk makan dan berteduh di dalam panti.

“Kadang mereka hanya berbicara seperlunya. Makan siang atau malam kadang tersaji atau mengambil sendiri tanpa bicara,” ujar Nurul, salah satu siswa SMK yang mengikuti praktik magang melayani di panti.

Kegembiraan para penghuni, tutur Nurul, ketika para lansia diajak bersenam dan bernyanyi di aula. Pemerintah menyediakan aula di depan kamar para lansia. Mengikuti perkembangan para lansia di panti wreda Wangkung, acapkali membuat para pengelola mengelus dada dan bergembira bila kakek-nenek diajak bergembira senam pagi.

“Mereka ikut bernyanyi dan gembira mengikuti senam dan bernyanyi yang diadakan dua kali dalam seminggu,” kata dia, “saya tidak tahu nama Panti Wredha Dharma Bakthi itu dulunya Wangkung.”

Meski acap dalam tritisan dan kamar, terjadi kebocoran diwaktu hujan derat, pengelola panti wreda sangat peduli terhadap tempat penitipan warga masyarakat satu-satunya yang dikelola pemerintah kota Solo segera memperbaikinya.

Mantan anggota Komisi IV DPRD Kota Solo berharap Dinas Sosial segera memperbaiki atap di lorong bila ditemui di Panti Wreda Dharmabakti yang bocor. Bila perlu dan mendesak segera dilakukan perbaikan besar-besaran anggaran pemeliharaan dapat dialihkan untuk merenovasi bangunan yang rusak. Sehingga panti jompo, tempat singgah warga masyarakat tidak mampu dapat menjadi cermin sebagai kkota layak huni bagi siapapun.

“Segera diperbaiki. Bila memang kondisinya parah, bisa dialihkan anggaran pemeliharaan yang diipakai mengecat dialihkan melakukan renovasi besar-besaran. Kalau kurang ajukan di APBD Perubahan nanti,” kata Reny Widyawati, Anggota Komsi IV DPRD Kota Solo, Senin (21/1/2018) di ruang kerjanya.

Selain itu, dinas sosial perlu melakukan pendataan warga miskin jompo yang tidak memiliki keluarga dan belum terdaftar. Jangan sampai, ujar dia menambahkan, kejadian warga tidak mampu tinggal di emperan toko.
“Bagaimana kita bisa tega melihat saudara kita tidur dimusim hujan di emper toko. Dinas Sosial hendaknya mubeng mendata orang jompo sebatang kara dan membawa ke panti,” katanya

Lebih lanjut Reny mengimbau warga masyarakat agar lebih peduli terhadap warga kota lain yang memerlukan bantuan. Uluran tangan sekecil apapun, ujar dia, sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan di panti jompo. “Sekecil apapun silahkan membantu saudara kita sesama wong Solo yang berada di panti jompo.” (eddy j soetopo)